Bagi banyak dari 3 juta orang Amerika yang saat ini hidup dengan epilepsi, suatu kondisi yang ditandai dengan kejang berulang, andalan rencana perawatan mereka adalah terapi obat rejimen obat antikonvulsif yang diresepkan untuk mencegah terjadinya kejang.
Tetapi obat-obatan tidak selalu cukup untuk menjaga kondisi tetap terkendali. Pelajari lebih lanjut tentang operasi, ditambah pilihan perawatan epilepsi lainnya, yang dapat membantu Anda mengatasi gejala Anda.
1. Obat Anti Kejang
Penggunaan obat anti-epilepsi (AED) adalah pengobatan yang paling umum dan efektif untuk kejang. Mereka tidak menyembuhkan epilepsi, tetapi bekerja untuk mengurangi jumlah aktivitas listrik di otak, menghentikan kejang sebelum terjadi. Ada lebih dari 20 jenis obat anti-kejang yang berbeda, masing-masing dengan potensi manfaat dan efek samping yang berbeda, jadi penting untuk berbicara dengan dokter Anda tentang obat mana yang terbaik untuk jenis kejang yang Anda alami. Dan jangan heran jika resep Anda memerlukan beberapa penyesuaian dalam obat dan/atau dosis. Kebanyakan orang harus mencoba lebih dari satu obat sebelum mereka menemukan yang terbaik untuk mereka.
Rekomendasi
2. Operasi Epilepsy
Jika kejang Anda tidak dapat dikendalikan dengan obat saja, dan Anda memiliki diagnosis yang jelas tentang jenis dan gangguan kejang spesifik Anda, dokter Anda mungkin menyarankan pembedahan. Dalam operasi epilepsi, dokter mengidentifikasi area otak yang menampung jaringan abnormal tempat kejang Anda berasal dan membuangnya. Sebelum membuat keputusan untuk menjalani operasi, penting untuk mempertimbangkan risiko terhadap potensi imbalannya, karena tidak dijamin bahwa prosedur tersebut akan dapat sepenuhnya mengendalikan kejang Anda.
3. Stimulasi Saraf Vagus
Stimulator saraf vagus (VNS), alat yang ditanamkan di dada di bawah kulit Anda, membantu mengurangi jumlah kejang dengan mengirimkan sinyal listrik reguler untuk merangsang saraf vagus, saraf kranial yang membawa sinyal penting dari tubuh ke otak. VNS bekerja baik secara otomatis maupun manual pasien dapat “menyalakannya” jika mereka merasa akan mengalami kejang. Ini sering digunakan dengan AED.
4. Diet Ketogenik
Diet ketogenik adalah diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang memaksa tubuh untuk membakar lemak untuk energi alih-alih glukosa, yang telah terbukti membantu mengurangi kejang pada beberapa orang dengan epilepsi. Dokter biasanya meresepkan diet ketogenik untuk anak-anak yang belum berhasil mengelola kejang mereka dengan obat saja. Diet ketogenik juga dapat membantu mengurangi kejang pada orang dewasa, tetapi kebanyakan orang tidak dapat melakukannya. Dan karena diet ini sangat ketat dan spesifik, mungkin sulit untuk diikuti, jadi sebaiknya hanya diberikan di bawah bimbingan dokter dan/atau ahli gizi.
5. Modifikasi Gaya Hidup Epilepsy
Sementara perubahan gaya hidup saja tidak dapat mengendalikan kejang, itu adalah cara yang memberdayakan untuk mendapatkan kendali atas kondisi Anda di luar kantor dokter. Tidur yang cukup dan olahraga teratur, serta menghindari pemicu epilepsi seperti merokok, alkohol, dan lampu berkedip, adalah cara mudah bagi Anda untuk mengelola kondisi Anda di rumah. Menyimpan buku harian kejang untuk membantu Anda melacak pemicu dan pengalaman kejang juga merupakan alat yang hebat untuk mengelola kondisi Anda.